Rabu, 06 Desember 2017

Cara Menebak Hari Ke-40, Ke-100 Dan Ke-1000 Berikut Tanggalnya Itu Mudah!

Berkaitan dengan ritual selamatan, salah seorang teman bertanya tentang bagaimana caranya untuk menentukan hari ke-40, ke-100 dan ke-1000, berikut tanggalnya.Ya, sebuah pertanyaan beruntun yang memerlukan ruang penjelasan tidak sedikit dan sangat mendetil. Menjelaskannya secara langsung juga perlu banyak waktu, belum lagi kalau sampai terjadi salah pengertian. Kadangkala juga penjelasan yang panjang lebar jadi sia-sia alias tidak diperhatikan, sebab yang diinginkannya cuma satu yaitu hasil akhirnya saja.

Dan menjelaskannya dalam bentuk tulisan rasanya lebih mengena bagi penulis. Tidak hanya bebas bicara, tidak tertekan oleh waktu untuk segera menghasilkan jawaban, dan juga yang sangat penting adalah argumentasi dan akurasi jawaban yang dibuat akan lebih responsible.

Sebetulnya, dia menanyakan mulai dari hari ke-7, tetapi bagi penulis hal itu tidak perlu dijelaskan. Siapapun pasti bisa melakukannya sendiri.

Selain itu, sekadar untuk diketahui, di berbagai kalangan sering sekali terjadi perbedaan pendapat dalam menentukan hari pertama. Hal ini semata-mata disebabkan oleh perbedaan patokan yang diyakini oleh masing-masing kalangan. Dan sebagai contohnya adalah apabila seseorang kebetulan meninggal dunia setelah waktu magrib, maka akan ada kalangan yang menyebut bahwa dia meninggal dunia pada hari sesuai dengan kalender Masehi. Sementara kalangan lain beranggapan bahwa dia meninggal dunia pada hari berikutnya menurut kalender Hijriah atau kalender Jawa.

Dan terlepas dari perbedaan yang ada (dalam arti terserah mau ambil pendapat yang mana), penjelasan dalam tulisan berikut ini adalah berdasarkan pada perhitungan saja atau logika matematika.

Cara Menentukan Hari

Pada dasarnya untuk dapat menentukan hari ke-40, ke-100, ke-1000, atau ke berapapun itu sangatlah mudah. Yang terpenting adalah dapat mengetahui bilangan terdekat kelipatan tujuh dari hari pertama. Dan untuk lebih jelasnya, sebagai acuan perhitungan, sebut saja hari pertamanya adalah Kamis pada tanggal 23 November 2017.

1). Hari ke-40

Jika hari pertama adalah Kamis tanggal 23 November 2017, maka untuk menentukan hari ke-40 bisa dengan cara atau rumus:

     ( 7n +1) + y = 40

dimana
n              = kelipatan ke-sekian yang
                   terdekat ke angka 40
y              = jumlah hari dibutuhkan
                   hingga ke angka 40
( 7n + 1) = hari yang sama dengan
                   hari pertama.            

Perhatikanlah bahwa untuk mencari n adalah dengan melakukan pembagian 7 terlebih dulu terhadap angka 40, maka hasilnya :
    
      40 : 7 = 5 sisa 5

Berarti n = 5 dan sisanya abaikan saja dahulu. Lalu, masukkanlah ke rumus di atas, sehingga menjadi:

      ( 7n + 1 ) + y = 40
      ( 7(5) + 1 ) + y = 40
      ( 35 + 1 ) + y = 40
      ( 36 ) + y = 40

Dengan demikian hari yang persis sama dengan hari pertama (Kamis) adalah hari ke-36, dan dibutuhkan sebanyak sekian hari lagi untuk sampai ke 40 atau:

      ( 36 ) + y = 40
       y = 40 - ( 36 )
       y = 4

Maka, jika hari ke-36 adalah Kamis, tinggal tambahkan saja 4 hari ke depannya hingga hari ke-40, atau boleh juga diurutkan menjadi:

      36       37      38      39       40

      Km     Jm     Sb      Mg      Sn

Lihatlah hari ke-40 adalah Senin.

2). Hari ke-100

Untuk dapat menentukan hari yang ke-100, mempergunakan cara atau rumus yang hampir persis sama dengan di atas yaitu:

     ( 7n + 1 ) + y = 100

dimana keterangan tentang n, y ataupun ( 7n + 1 ) telah dijelaskan di atas.

Dan perhatikanlah lagi cara mencari n berikut ini:

     100 : 7 = 14 sisa 2

Berarti n = 14 dan sisanya dapat diabaikan saja dahulu. Kemudian nilai n dimasukkan ke dalam rumus di atas sehingga menjadi:

     ( 7n + 1 ) + y = 100
     ( 7(14) + 1 ) + y = 100
     ( 98 + 1 ) + y = 100
     ( 99 ) + y = 100

Dan selanjutnya dapat diketahui:

     ( 99 ) + y = 100
     y = 100 - ( 99 )
     y = 1

Dengan demikian, disimpulkanlah bahwa hari ke-99 adalah hari yang persis sama dengan hari pertama yaitu Kamis. Dan untuk menemukan hari ke-100 sangatlah mudah, cukup dengan menambahkan 1 hari saja, sehingga menjadi Jumat.

3). Hari ke-1000

Hampir sama dengan kedua rumus sebelumnya, cara menentukan hari ke-1000 adalah :

     ( 7n + 1 ) + y = 1000

dimana keterangan tentang n, y ataupun ( 7n + 1 ) sudah dijelaskan di atas.

Dan untuk dapat menentukan nilai n, caranya adalah dengan pembagian seperti berikut:

     1000 : 7 = 142 sisa 6

Berarti n = 142, sedangkan sisanya boleh diabaikan saja dahulu. Lantas nilai n dimasukkan ke dalam rumus di atas sehingga menjadi:

     ( 7n + 1 ) + y = 1000
     ( 7(142) + 1 ) + y = 1000
     ( 994 + 1 ) + y = 1000
     ( 995 ) + y = 1000

Dan selanjutnya dapat diketahui:

     ( 995 ) + y = 1000
     y = 1000 - ( 995 )
     y = 5

Jadi, kesimpulannya adalah bahwa hari ke-995 tersebut persis sama dengan hari pertama yaitu Kamis. Dan untuk dapat sampai ke-1000 harus ditambahkan 5 hari sehingga kemudian dapat diurutkan seperti berikut ini:

     995   996   997   998   999   1000
    
     Km    Jm    Sb     Mg    Sn     Sl

Dan akhirnya dapat diketahui kalau hari ke-1000 adalah Selasa.

Cara Menentukan Tanggal

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk dapat menentukan tanggal pada hari ke-40, ke-100 dan ke-1000. Sebagai bahan rujukan, sebaiknya baca terlebih dahulu postingan di blog ini yang berjudul: "Cara menghitung Hari Kesekian Pada Tanggal Tertentu".

1). Tanggal pada hari ke-40

Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu tahun pada tanggal 23 November 2017 itu tahun biasa atau tahun kabisat. Caranya adalah:

      2017 : 4 = 504 sisa 1  ( T-1 )

berarti 2017 itu tahun biasa. Dan untuk tahun-tahun selanjutnya juga dapat ditentukan dengan cara yang sama, yaitu:

      2018 : 4 = 504 sisa 2  ( T-2 )
      2019 : 4 = 504 sisa 3  ( T-3 )
      2020 : 4 = 505 sisa 0  ( T-4 )

berarti 2018 dan 2019 itu tahun biasa, sedangkan 2020 itu tahun kabisat. Maksud dari penentuan hal ini adalah untuk mengantisipasi kemungkinan adanya perbedaan jumlah hari dalam satu tahunnya, mengingat yang akan dihitung hingga hari ke-1000 alias mencapai sekitar 3 tahunan.

Langkah kedua, tentukan tanggal 23 November 2017 jatuh pada hari keberapa dahulu, yang sebenarnya ekuivalen dengan hari ke-1. Caranya adalah:

      a + b = hari kesekian
      304 + 23 = 327

dengan keterangan bahwa:
304 = akumulasi hari hingga bulan
           terakhir ( Oktober )
23   = tanggal yang dicari
327 = hari ke-327.

Jadi, tanggal 23 November 2017 itu jatuh pada hari ke-327 yang berarti ekuivalen dengan hari pertama, atau ke-1.

Langkah ketiga, jika hari ke-1 telah diketahui sebagai hari keberapa, maka tambahkan dengan bilangan 39 untuk dapat mencapai bilangan 40 atau hari ke-40. Ikuti caranya yang berikut ini:

     327 + 39 = 366

dengan keterangan bahwa:
327 = ekuivalen sebagai hari ke-1
39   = faktor penambah bilangan
366 = ekuivalen sebagai hari ke-40.

Jadi, hari ke-40 jatuh pada hari ke-366. Akan tetapi karena tahun 2017 itu tahun biasa yang jumlah harinya adalah 365, maka untuk mencapai hari ke-366 itu masuk ke dalam tahun selanjutnya. Ya, cukup dengan ditambah 1 akan menjadi hari ke-366, berarti dapat diketahui bahwa itu adalah tanggal 1 Januari 2018.

Catatan: Untuk akurasi perhitungan dapat dibuktikan dengan menengok ke kalender 2018, apakah sinkron antara hari dengan tanggalnya?

2). Tanggal pada hari ke-100

Langkah pertama, setelah tahu bahwa tanggal 23 November 2017 sebagai patokan awal ataupun hari pertama itu merupakan hari ke-327, maka langsung saja pergunakan rumus berikut ini:

      a  +  b  =  hari kesekian
      1  +  b  =  hari ke-100
      b = 100 - 1
      b = 99

Lalu, masukkan angka ekuivalennya:

      327 + 99 = hari ke-100
      426 = hari ke-100

Di sini terlihat bahwa hari ke-100 itu ekuivalen dengan hari ke-426. Lalu, tanggal berapakah itu?

Langkah kedua, karena tahun 2017 itu berjumlah 365 hari, lakukanlah pengurangan seperti berikut:

      426 - 365 = 61

Dengan demikian, hari ke-100 itu ekuivalen dengan hari ke-61 pada tahun berikutnya atau pada 2018.

Langkah ketiga, tentukan tanggal pada hari ke-61 di tahun 2018 itu dengan cara:

      59 + b = 61

dengan keterangan bahwa:
59 = akumulasi hari pada bulan
         terdekat ( Februari ) di 2018
b   = tanggal yang dicari
61 = hari ke-61 di tahun 2018 atau
         hari ke-100.

Selanjutnya, selesaikanlah menjadi:

     59 + b = 61
     b = 61 - 59
     b = 2

Jika b = 2, artinya tanggal 2 setelah Februari atau 2 Maret. Jadi, jelaslah sudah kalau hari ke-100 itu adalah tanggal 2 Maret 2018.

Catatan: Untuk akurasi perhitungan dapat dicek kebenarannya dengan menengok ke kalender, sinkronkah antara hari dengan tanggalnya?

3). Tanggal pada hari ke-1000

Langkah pertama, setelah tahu bahwa tanggal 23 November 2017 sebagai hari ke-1 atau ekuivalen dengan hari ke-327, maka langsung saja pergunakan rumus:

      a + b = hari kesekian
      1 + b = hari ke-1000
      b = 1000 - 1
      b = 999

Lalu masukkan angka ekuivalennya:

      327 + 999 = hari ke-1000
      1326 = hari ke-1000

Jadi, hari ke-1000 semenjak tanggal 23 November 2017 adalah hari ke-1326. Tanggal berapakah itu?

Langkah kedua, karena tahun 2017 berjumlah 365 hari, lakukanlah pengurangan seperti berikut:

      1326 - 365 = 961

Artinya adalah hari ke-961 pada tahun 2018.

Langkah ketiga, lakukanlah kembali pengurangan seperti tadi lantaran tahun 2018 juga berjumlah 365 hari:

      961 - 365 = 596

Artinya adalah hari ke-596 pada tahun 2019.

Langkah keempat, lakukanlah lagi pengurangan seperti tadi lantaran tahun 2019 juga berjumlah 365 hari:

      596 - 365 = 231

Artinya adalah hari ke-231 pada tahun 2020.

Langkah kelima, tentukan tanggal pada hari ke-231 di tahun 2020 itu dengan cara:

      213 + b = 231

dengan keterangan bahwa:
213 = akumulasi hari pada bulan
           terdekat ( Juli ) di 2020
b      = tanggal yang dicari
231  = hari ke-231 di tahun 2020
            atau hari ke-1000

Selanjutnya, selesaikanlah menjadi:

      213 + b = 231
      b = 231 - 213
      b = 18

Jadi, b = 18 adalah tanggal yang dicari setelah bulan Juli, atau ada di bulan Agustus. Dengan demikian, jelaslah sudah bahwa hari ke-1000 itu jatuh pada tanggal 18 Agustus 2020.

Demikianlah, semoga bermanfaat!

Kamis, 23 November 2017

Cara Menghitung Hari Kesekian Pada Tanggal Tertentu

Tanggal 1 Januari pada tahun kapanpun merupakan hari pertama menurut kalender Masehi. Perayaan pada tanggal ini sungguh luar biasa di seluruh dunia, tak terkecuali pula di Indonesia. Biasanya disebut juga sebagai Perayaan Tahun Baru atau Happy New Year.

Kebanyakan orang hanya mengenal hari pertama dari sebuah tahun, tak lain dan tak bukan adalah hari yang lazim dirayakan sebagai awal tahun baru tersebut. Mereka sama sekali tidak mau mengenal hari kedua, ketiga, keempat dan seterusnya, apalagi mengakui hari ke-32, ke-33, ke-34 dan seterusnya hingga ke-365 atau ke-366. Lho, apa pentingnya?

Tentu saja penting, bilamana kita ingin mengetahui sebuah hari atau tanggal menurut hitungan maju mundurnya dari saat sekarang. Misalnya, bila kita mau menentukan hari ke-100 dan ke-1000 seseorang yang telah meninggal dunia. Selain itu, misalnya lagi, mau menentukan jadwal keberangkatan seseorang ke luar negeri pada seratus hari ke depan, dan lain-lain.

Untuk dapat menentukan hari pada urutan yang kesekian tersebut, sebenarnya tidak terlalu sulit yaitu tinggal mengurutkan saja mulai dari hari pertama (1 Januari) hingga ke hari yang dituju. Dan supaya lebih efektif, sebaiknya mempergunakan daftar akumulasi hari dalam hitungan bulan berikut ini:

Bln  Jumlah  Akumulasi  Akumulasi
Ke      Hari     (T. Biasa)   (T. Kabisat)

1           31            31                31
2       28/29          59                60
3           31            90                91
4           30            120              121
5           31            151              152
6           30            181              182
7           31            212              213
8           31            243              244
9           30            273              274
10         31            304              305
11         30            334              335
12         31            365              366

Selain harus sudah memahami terlebih dahulu istilah tahun kabisat atau bukan, mempergunakan daftar di atas dapat mempercepat proses perhitungan. Bahkan jika saja mau menghafalkannya di luar kepala, boleh jadi hasilnya akan lebih cepat didapat jika dibandingkan dengan cara menghitungnya di atas kertas.

Baiklah, berikut ini beberapa contoh yang mungkin dapat lebih dipahami!

1). Hari keberapakah tanggal 4 Maret 2018?
Jawab: Cara paling sederhana adalah dengan membuat urutan mulai dari tanggal 1 Januari 2018 ( ke-1) sampai tanggal 4 Maret 2018. Dan jika memang tidak bosan mengurutkannya, maka akan diketahui bahwa tanggal tersebut merupakan hari ke-63.Tapi apabila mempergunakan daftar di atas, maka caranya begini:

      a  +   b   =   hari kesekian

keterangan:
a = akumulasi hingga bulan terakhir
b = tanggal pada bulan yang dicari.

Jadi, pada soal tadi akan menjadi:

      59 + 4 = 63

dimana dapat diterangkan bahwa:
59 = akumulasi hingga Februari
4   = tanggal yang dicari
63 = hari ke-63

Akhirnya dapat diketahui bahwa tanggal 4 Maret 2018 itu hari ke-63.

2). Hari keberapakah tanggal 4 Maret 2020?
Jawab: Jika ada yang menjawab bahwa tanggal tersebut adalah hari ke-63, maka jelas ini salah besar. Lho, kenapa? Bukankah tanggalnya sama dengan soal yang pertama? Ya, memang sama, tetapi tahunnya berbeda. Itulah sebabnya jawaban tersebut salah, dan yang benar adalah hari ke-64. Alasannya apa? Karena tahun 2018 itu termasuk tahun biasa, sedangkan tahun 2020 adalah tahun kabisat. Perbedaan ini niscaya dapat terjadi karena jumlah hari di bulan Februari pada tahun biasa itu 28, sedangkan pada tahun kabisat adalah 29. Sehingga dengan demikian, tanggal 4 Maret 2020 itu jatuh pada hari ke-64.

3). Hari keberapakah tanggal 18 Oktober 1984?
Jawab: Langsung saja pergunakan rumus di atas, dimana cara untuk mengetahui akumulasi bulan yang terakhirnya adalah bulan sebelum Oktober, yaitu September atau bulan kesembilan. Dengan asumsi bahwa per bulan berjumlah 30 hari, maka dapat dilakukan perkalian dengan bilangan sembilan ( September = bulan ke-9 ), sehingga mencapai angka akumulasi terdekat. Coba saja perhatikan langkah-langkah berikut ini:

-- 1984 : 4 = 496 sisa 0, berarti tahun kabisat.
-- 30 x 9 = 270, ini model pencarian angka akumulasi terdekat untuk mempermudah daya ingat.
-- 274 = akumulasi hingga September pada tahun kabisat.

Setelah betul-betul yakin dengan hal tadi, lakukanlah:

      274 + 18 = 292

Dan akhirnya dapat diketahui bahwa tanggal 18 Oktober 1984 itu jatuh pada hari ke-292.

Dan dengan demikian, dari ketiga contoh di atas, sesungguhnya cara menghitung hari kesekian pada tanggal tertentu itu sangat mudah. Tapi, apa gunanya?

Yang sudah pasti adalah untuk mempermudah perhitungan ketika ingin mengetahui hari kesekian dari hari sekarang. Salah satunya tentu sering ditemui ketika seseorang bertanya atau ingin mengetahui selamatan kerabatnya pada hari ke-40, ke-100, atau ke-1000 itu jatuh pada hari atau tanggal berapa.

Nah, sedikit contoh kasusnya akan dikupas di bawah ini:

Ada seseorang meninggal dunia pada tanggal 5 Februari 2017, dan kerabatnya bertanya kapankah hari ke-40nya?

Untuk mencarinya, coba lakukan langkah-langkah berikut ini:

Langkah pertama, pastikan dahulu tahunnya termasuk tahun kabisat atau bukan dengan cara membagi tahun tersebut dengan bilangan 4.

       2017 : 4 = 504 sisa 1.

Jadi, ternyata tahun 2017 itu bukan tahun kabisat.

Langkah kedua, tentukan tanggal 5 Februari 2017 itu hari keberapa. Dan caranya tentu sama dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu:

      31 + 5 = 36

dengan keterangan bahwa
31 = akumulasi bulan sebelumnya
        atau Januari
5   = tanggal yang dicari
36 = hari ke-36 pada tahun biasa.

Jadi, 5 Februari 2017 itu jatuh pada hari ke-36.

Langkah ketiga, meskipun tanggal tersebut adalah hari ke-36, tetapi sebenarnya merupakan hari ke-1 dari meninggalnya almarhum, maka otomatis harus dipastikan sebagai hari ke-1 ( pertama ). Selanjutnya untuk dapat sampai ke bilangan 40 tentu harus ditambah 39. Hal ini ekuivalen dengan:

      36 + 39 = 75

dimana keterangannya adalah:
36 = hari pertama
39 = faktor tambah ke bilangan 40
75 = hari ke-40.

Langkah keempat, seperti halnya hari pertama ekuivalen dengan hari ke-36, maka hari ke-40 pun ekuivalen dengan hari ke-75. Lantas, tentukan hari ke-75 tersebut jatuh pada tanggal berapa di tahun 2017. Caranya begini:

       a + b = hari kesekian
       a + b = 75

dan karena 2017 itu bukan tahun kabisat, maka akumulasi bulan terakhir yang dipakai adalah bulan Februari atau 59. Jadi, hasilnya:

      59 + b = 75
      b = 75 - 59
      b = 16

Atau seperti biasa dituliskan:

     59 + 16 = 75

dengan keterangan sebagai berikut:
59 = akumulasi bulan terakhir
16 = tanggal yang dicari
75 = ekuivalen hari ke-40

Jika akumulasi bulan terakhir yang dipakai adalah Februari, berarti tanggal yang dicari pastilah Maret. Maka nilai b pada perhitungan di atas menunjukkan tanggal 16. Dan akhirnya dapat diketahui bahwa tanggal 16 Maret 2017 adalah hari ke-40 yang dicari-cari.

Demikianlah, semoga bermanfaat!

(Permainan) Tebak Kartu Gaple Di Luar Kepala Itu Gampang

Sekarang ini, siapa sih orangnya yang tidak mengenal gaple? Mulai dari kalangan atas sampai bawah, baik yang sudah tua ataupun muda, bahkan sampai di era kids jaman now sekalipun, ternyata permainan yang satu ini masih tetap populer. Apa sebabnya ya?

Gampang dimainkan, itulah alasan yang paling masuk akal. Sehingga jangan heran kalau anak-anak pun dapat memainkannya. Memang tak bisa dipungkiri kalau ada sebagian kalangan yang menyalahgunakan permainan ini sebagai sarana untuk berjudi. Sementara sebagian besar kalangan lain memainkannya hanya untuk iseng, atau sekadar mengisi waktu luang sambil menunggui sesuatu misalnya.

Dan jangan salah sangka, tulisan berikut ini bukan mengarahkan Anda untuk semakin mahir berjudi. Sama sekali tidak, bahkan di sini Anda akan diajak untuk bermain matematika. Sebuah permainan sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa saja, sebagaimana sifat yang disematkan kepada permainan gaple itu sendiri.

Jika Anda sudah suntuk bermain gaple, misalnya, Anda dapat saja mempertunjukkan permainan ini di hadapan teman-teman. Katakanlah, "Sekadar buat hiburan! Biar lebih fresh otak kita!" Atau boleh juga Anda menampilkannya saat santai bersama teman-teman di kafe atau dimana saja. Seketika itu juga Anda akan langsung jadi pusat perhatian. Apakah Anda masih tidak percaya? Lalu, bagaimanakah caranya?

Ah, itu soal kecil! Ajaklah teman-teman Anda terlebih dahulu untuk memperhatikan aturan mainnya. Ya, karena pada setiap kartu gaple itu terdapat dua bagian gambar yang dipisahkan oleh sebuah garis tengah --umumnya salah satu atau kedua bagian gambar serta garis tengahnya tersebut berwarna merah, maka terangkanlah bahwa sebenarnya kartu tersebut memiliki arti satu atau dua buah bilangan. Misalnya, ambillah sebuah kartu yang bergambar dua buah lingkaran kecil dan sebuah lingkaran besar di sebelahnya. Ini berarti bahwa kartu tersebut sebagai lambang bilangan 21 atau 12. Terserah kepada mereka untuk menentukan bilangan mana yang diinginkan, dan tidak usah berkelit atau sampai gontok-gontokan disebabkan oleh perkara bilangan yang sebenarnya adalah kartu yang sama, setelah nanti Anda dapat menebaknya dengan benar.

Setelah itu, suruhlah salah seorang di antara mereka untuk mengocok kartu berkali-kali. Kemudian pilihlah sebuah kartu, intiplah dengan cermat berapa bilangan dari kartu tersebut, dan jangan diberitahukan kepada Anda sama sekali. Bahkan Anda boleh saja berbalik badan atau menutup mata dengan kain, untuk meyakinkan kepada mereka bahwa Anda tidak ikut melihatnya.

Kemudian mintalah bilangan kartu tersebut dikalikan dengan bilangan 2. Coba Anda perhatikan ekspresi mereka, pasti akan berbeda-beda. Ada yang bingung mau mengalikan yang mana, ada yang nampak bego dalam berhitung, ada pula yang bisa mengalikannya dengan benar. Dan dalam hal ini, Anda harus dapat memilih salah satu di antara mereka yang termasuk cakap dalam hal hitung-menghitung. Dan jangan lupa pula Anda katakan bahwa perkalian tersebut cukup hanya di dalam hati saja, tidak perlu disebutkan secara verbal, sebab nanti akan lebih cepat ketahuan.

Setelah itu, mintalah hasil perkalian tadi ditambahkan dengan bilangan 3. Dan pastikan apakah segala yang Anda perintahkan itu sudah dituruti, salah satu di antaranya adalah agar hasil penambahan tersebut juga harus disembunyikan lagi. Jangan sampai dapat Anda ketahui, berabe!

Nah, apabila sudah clear, suruhlah mengalikan hasil penambahan tadi dengan bilangan 5. Dan tugas Anda sekarang hanya tinggal menunggu. Ya, menunggu sekaligus bersabar, sebab boleh jadi perlu waktu cukup lama untuk bisa menyelesaikannya. Tidak semua teman Anda pintar matematika, bukan?

Jika hasil akhir perhitungan selesai, segeralah tunjuk orang yang sudah Anda anggap cakap berhitung itu untuk mewakili teman-temannya yang lain. Lalu, mintalah dia untuk menyebutkan hasil akhirnya dengan suara yang jelas sehingga semua orang dapat mengetahuinya. Dan Anda akan dapat menemukan kalau hasilnya ternyata berupa bilangan dua digit (puluhan) atau bilangan tiga digit (ratusan).

Maka, sekaranglah saatnya Anda mulai beraksi! Tunjukkan sepiawai mungkin kalau Anda memiliki nilai plus dibandingkan dengan semua teman yang hadir. Biar keren dikit, begitu! Oh ya, apakah Anda sudah tahu caranya?

Gampang sekali! Apalagi Anda toh tidak ikut pusing berhitung, bukan? Anda hanya harus berhitung pada bagian akhir alias menebak kartu gaple yang sebelumnya sudah dipilih tadi. Begini ketentuannya:

1). Jika hasil akhir perhitungan adalah bilangan dua digit (puluhan), maka buanglah dengan percuma satu digit di bagian belakang, lalu satu digit di bagian depannya Anda kurangi satu, dan otomatis hasilnya merupakan bilangan kartu gaple yang sedang dicari-cari.
2). Jika hasil akhir perhitungan adalah bilangan tiga digit (ratusan), maka buanglah dengan percuma satu digit di bagian belakang, lalu dua digit di bagian depannya Anda kurangi satu, dan otomatis hasilnya merupakan bilangan kartu gaple yang sedang dicari-cari.

Apakah Anda sudah paham?

Jika belum, perhatikanlah contoh berikut ini:
1). Teman main Anda memilih It Jie atau 12, dan sebelumnya Anda tidak tahu. Maka, jika kemudian dihitung 12 x 2 = 24, kemudian 24 + 3 = 27, kemudian 27 x 5 = 135. Dari sini kemudian satu digit di belakang (5) dibuang percuma, tinggal bilangan 13, kemudian 13 - 1 = 12. Cocok, bukan?
2). Teman main Anda memilih balak kosong, dan sebelumnya Anda tidak tahu. Maka, jika kemudian dihitung 0 x 2 = 0, kemudian 0 + 3 = 3, dan kemudian 3 x 5 = 15. Setelah itu, kemudian satu digit di belakang (5) dibuang percuma, tinggal bilangan 1, kemudian 1 - 1 = 0. Cocok, bukan?
3). Teman main Anda memilih Sam Liok atau 36, dan sebelumnya Anda tidak tahu. Jika kemudian dihitung 36 x 2 = 72, kemudian 72 + 3 = 75, kemudian 75 x 5 = 375. Dari sini kemudian satu digit di belakang (5) dibuang percuma, tinggal bilangan 37, kemudian 37 - 1 = 36. Cocok lagi, bukan?

Nah, satu pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakah dengan sedemikian gamblangnya ulasan tentang cara menebak kartu gaple ini akan dapat Anda kuasai di luar kepala?

Semoga saja! Selamat mencoba!

Kamis, 09 November 2017

Mau Hebat Tebak Hari Di Luar Kepala, Pakai Rumus Ini!

Identitas seseorang biasanya berisi keterangan tentang nama, tanggal lahir, alamat dan seterusnya. Jarang sekali atau bahkan tidak ada sama sekali yang memuat keterangan tentang hari lahir. "Ah, itu hanya soal sepele yang sudah cukup terwakili oleh adanya tanggal lahir!" begitulah pada umumnya orang beralasan.

Tetapi anehnya mengapa pada setiap pembuatan akte kelahiran, akte jual beli, akte nikah, sampai surat keputusan pengangkatan pejabat ataupun penetapan sebuah undang-undang, niscaya selalu menyematkan hari sebelum tanggal pembuatannya? Apakah hal ini dimaksudkan untuk memperkuat fakta (pembenaran) atas tanggal pembuatannya itu? Bagaimana jika di kemudian hari ternyata dapat dimanipulasi oleh oknum yang nakal sehingga antara hari dengan tanggal pembuatannya itu menjadi tidak sinkron? Mungkinkah hal seperti itu dapat terjadi? Ya, sangat mungkin sekali. Tetapi masalahnya, bagaimanakah cara mendeteksi adanya manipulasi atau kesalahan  semacam itu?

Inilah pentingnya ilmu tentang bagaimana caranya menebak hari pada tanggal tertentu yang ingin sekali penulis tekankan. Bukan hanya dimanfaatkan untuk bermain-main semata, tetapi juga dapat dipakai sebagai alat pembuktian bilamana (diduga) ada kekeliruan atau ketidaksinkronan antara hari dengan tanggalnya pada sebuah kejadian tertentu. Dan tulisan yang berikut ini diharapkan bisa menjadi alternatif penanganan hal semacam itu.

Baca juga: Trik Hebat Tebak Hari Di Luar Kepala (Part 1 dan 2)

Sebelumnya telah penulis jelaskan panjang lebar tentang bagaimana cara menebak hari dengan mudah di luar kepala. Ya, apakah Anda masih ingat?

Ada 3 syarat penting yang harus Anda miliki jika betul-betul ingin menguasai trik ini di luar kepala, yaitu:
1). Dapat berhitung dengan cepat, terutama dalam sistem pembagian.
2). Daya ingat yang kuat terhadap formula atau rumus yang dipakai.
3). Banyak berlatih dengan teman agar tidak nervous saat ditanya di depan umum.

Dan berikut ini akan penulis kupas kembali sebuah contoh perhitungan yang mungkin sudah Anda kuasai sebelumnya. Selain untuk membuat memori ingatan Anda jadi semakin segar, juga akan Anda temui rumus lain yang dapat memperkaya imajinasi dan wawasan Anda.

Baiklah, langsung saja pada soal: "Jatuh pada hari apa tanggal 5 Juli 2025 itu?"

Ikuti beberapa langkah berikut ini!

Langkah pertama, tuliskan terlebih dahulu di dalam memori ingatan Anda titimangsanya:
5 Juli 2025.

Langkah kedua, lakukan pembagian atas tahun tersebut dengan cara:
2025 : 4 = 506 sisa 1,
2025 : 7 = 289 sisa 2.

Langkah ketiga, temukan tanggal 1 Januari tahun tersebut dengan cara menerapkan kedua sisa angka pembagian itu ke dalam sistem masing-masing:
---Sistem pembagian 4 sisa 1 berarti  masuk (T-1), bukan kabisat.
---Sistem pembagian 7 sisa 2 berarti masuk formula (T-1) pada angka 2 di bawah ini:

     1      5      2      6      3      0      4
     _____________________________

     Mg   Jm  Rb   Sn    Sb    Km  Sl

Maka diketahui 2 = Rb atau Rabu, atau dengan terjemahan lain bahwa tanggal 1 Januari 2025 itu jatuh pada hari Rabu.

Langkah keempat, tetapkan hari Rabu sebagai angka 1, kemudian tetapkan pula hari-hari selanjutnya secara berurutan sehingga menjadi
     1 = Rabu
     2 = Kamis
     3 = Jumat
     4 = Sabtu
     5 = Minggu
     6 = Senin
     7 = Selasa.

Langkah kelima, terapkan angka-angka tersebut ke dalam formula untuk mencari hari pada tanggal 1 bulan yang lainnya, dan karena tidak termasuk tahun kabisat maka mempergunakan formula berikut:

1   4   4   7   2   5   7   3   6   1   4   6

Langkah keenam, carilah angka pada bulan Juli yaitu di urutan yang ketujuh dalam formula di atas, dan ternyata didapatkan angka 7 yang jika diterjemahkan menjadi Selasa, artinya tanggal 1 Juli 2025 itu ialah hari Selasa.

Langkah ketujuh, jika sudah begini, urutkan saja hingga ke tanggal 5 Juli 2025, Anda pasti tahu hari apa.

(Catatan: Penulis berasumsi bahwa Anda telah hafal dengan formula atau rumus yang dipakai di sini, yaitu yang ada dalam postingan sebelumnya)

Masalahnya sekarang, bagaimana caranya biar lebih cepat ditemukan apabila tanggal yang dimaksudkan itu kebetulan agak jauh, misalnya tanggal 27 atau 28?

Untuk mengatasi hal tersebut, Anda sebaiknya mempergunakan rumus berikut ini:

     ( (  k   +   t   )   x    4  ) :  7  =  s

Keterangan:
k = konstanta hari, yaitu nilai tetap sebuah hari pada setiap tanggal 1  dalam bulan apapun (Perhatian, ini harus dihafalkan!):
      Selasa  = 3
      Rabu     = 4
      Kamis   = 5
      Jumat   = 6
      Sabtu    = 7
      Minggu = 8
      Senin    = 9
t = tanggal yang akan dicari harinya
s = sisa hasil pembagian 7 tersebut yang dikonversikan menjadi fungsi hari (Perhatian, ini juga harus serius dihafalkan dan jangan sampai keliru dengan yang di atas!), yaitu sebagai berikut:
      Jumat    = 0
      Sabtu     = 4
      Minggu  = 1
      Senin     = 5
      Selasa   = 2
      Rabu      = 6
      Kamis    = 3

Lalu, bagaimanakah caranya rumus tersebut dipergunakan?

Coba Anda simak kembali dalam penyelesaian soal di atas! Tanggal yang sebelumnya 5 Juli 2025, misalnya saja dirubah menjadi 25 Juli 2025, dan hari apakah itu? Anda sanggup menyelesaikannya?

Oke, begini. Singkatnya, setelah melalui sekian banyak langkah penyelesaian, Anda tahu bahwa tanggal 1 Juli 2025 itu hari Selasa. Maka konstanta hari Selasa itu adalah 3, sedangkan tanggal yang ingin dicari adalah 25, maka bila dimasukkan ke dalam rumus akan menjadi:

a.  (( k + t ) x 4 ) : 7 = s
      
b.  (( 3 + 25 )  x  4 ) : 7 = s
    
c.  ( 28 x 4 ) : 7 = s

d.  112 : 7 = s

e.  16 sisa 0.

Jadi, karena pembagiannya dapat diselesaikan alias tidak bersisa, ataupun disebut sisa 0, maka bila diterjemahkan menjadi 0 = Jumat. Ya, berarti tanggal 25 Juli 2025 itu jatuh pada hari Jumat. Benarkah?

Sekarang, coba Anda bandingkan dengan cara lain yaitu mengurutkan kelipatan hari tanggal 1-nya:

     Sl      Rb      Km     Jm    dst
     1        2        3        4        ...
     8        9       10       11      ...
     15     16      17      18      ...
     22     23      24      25

Ternyata hasilnya juga sama, yaitu 25 Juli 2025 itu hari Jumat.

Mana yang lebih gampang menurut Anda? Apakah Anda sudah paham?

Jika belum, sekali lagi penulis beri contoh penyelesaian. Bagaimana jika tanggal 27 Oktober 2018 saja, hari apakah itu?

Lakukan langkah-langkah berikut!

Langkah pertama, seperti biasanya Anda tuliskan dahulu titimangsanya (maksudnya dalam khayalan) :
27 Oktober 2018.

Langkah kedua, bagilah tahun yang dimaksud (sekali lagi harus dalam khayalan) menjadi:
2018 : 4 = 504 sisa 2, alias (T-2),
2018 : 7 = 288 sisa 2.

Langkah ketiga, temukan tanggal 1 Januari-nya dengan cara Anda masukkan ke dalam formula (T-2) pada angka 2, yaitu seperti berikut:

     2      6      3      0      4       1      5
     _____________________________

    Sn    Sb    Km   Sl    Mg    Jm   Rb

Maka diketahui 2 = Sn atau Senin, yang berarti tanggal 1 Januari 2018 itu jatuh pada hari Senin.

Langkah keempat, tetapkan Senin sebagai angka 1 dan urutkan juga hari-hari selanjutnya menjadi seperti berikut:
     1 = Senin
     2 = Selasa
     3 = Rabu
     4 = Kamis
     5 = Jumat
     6 = Sabtu
     7 = Minggu.

Langkah kelima, temukan tanggal 1 dari bulan yang dimaksud (Oktober) dengan cara memakai formula yang bukan untuk tahun kabisat berikut:

1  4   4   7   2   5   7   3   6   1  4   6

Langkah keenam, karena Oktober itu bulan kesepuluh, maka perhatikan pada urutan kesepuluh, dan ternyata di situ terdapat angka 1 yang berarti tanggal 1 Oktober 2018 itu Senin.

Langkah ketujuh, pergunakan rumus

     (( k + t ) x 4 ) : 7 = s

dimana k pada hari Senin adalah 9, dan t atau tanggal yang dicari 27, maka akan terselesaikan sebagai berikut:

a.  (( 9 + 27 ) x 4 ) : 7 = s

b.  ( 36 x 4 ) : 7 = s

c.  144 : 7 = s

d.  20 sisa 4.       
          
Oleh karena ada sisa 4, maka angka inilah yang kemudian dikonversikan ke dalam nama hari, dan ternyata ditemukan bahwa 4 = Sabtu. Jadi, dengan demikian, jelaslah sudah kalau  tanggal 27 Oktober 2018 itu jatuh pada hari Sabtu.

Sekarang, coba Anda bandingkan lagi dengan cara mengurutkan kelipatan hari tanggal 1-nya:

Sn     Sl     Rb    Km    Jm    Sb    Mg

1       2       3       4       5       6       7
8       ...      ...       ...      ...      ...      ...
15     ...      ...       ...      ...      ...      ...
22    23     24     25     26    27

Ternyata hasilnya persis sama, yaitu tanggal 27 Oktober 2018 itu jatuh pada hari Sabtu.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan. Semua contoh di atas telah diuji akurasinya, dan Anda pun dapat membuktikannya sendiri. Dan jika Anda ingin mempraktekkannya di depan orang lain, maka Anda perlu banyak berlatih dan berlatih.

Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Trik Hebat Tebak Hari Di Luar Kepala (Part 2)

Sebenarnya menebak hari pada tanggal kapanpun, asalkan tahu rahasianya, sangat gampang dilakukan. Bukan mustahil, Anda pun pasti bisa. Lalu, bagaimanakah caranya?

Bila Anda sudah membaca postingan ini sebelumnya, Anda mungkin hafal betul tentang cara menentukan hari pada tanggal 1 Januari. Cara ini sangat efektif dan akurasinya terbukti meyakinkan. Betapa tidak, hanya dengan sistem pembagian 4 dan 7 yang kemudian diformulasikan menjadi terjemahan angka ke dalam hari, ternyata dapat mengetahui hari pada tanggal 1 Januari tahun berapapun, baik masa lalu maupun yang akan datang.

Nah, bagaimana kemudian caranya menentukan (menebak) hari pada tanggal selain 1 Januari? Adakah formula jitu yang dapat diterapkan dengan cepat dan tepat? Apakah dapat dipraktekkan tanpa kalkulator atau perhitungan di atas kertas? Bisa nglotok di luar kepala, begitu?

Ya, tentu saja. Akan tetapi sebelum Anda melangkah lebih jauh, Anda harus memenuhi persyaratannya terlebih dahulu. Apa itu? Anda harus sudah seratus persen menguasai cara menentukan  hari pada tanggal 1 Januari tersebut.

Dan sekadar untuk lebih mengasah kemampuan Anda, perhatikanlah dua contoh di bawah ini:
1). Pada hari apakah proklamasi kemerdekaan negara kita dibacakan pertama kali?
Anda tentu tahu tanggalnya, bukan? Akan tetapi yang dicari terlebih dahulu itu tanggal 1 Januari 1945 dengan cara:
1945 : 4 = 486 sisa 1, 
1945 : 7 = 277 sisa 6.
Temukan pada formula (T-1)

   1     5     2    6     3     0     4
   _________________________

   Mg Jm  Rb  Sn  Sb  Km  Sl

Maka ditemukan 6 = Sn atau Senin, yang merupakan hari pada tanggal 1 Januari 1945.
2). Perayaan tahun baru 2018 itu jatuh pada hari apa?
Cobalah Anda cari di kalender, atau dengan cara:
2018 : 4 = 504 sisa 2,
2018 : 7 = 288 sisa 2.
Temukan pada formula (T-2)

   2     6     3     0     4     1     5
   _________________________

  Sn   Sb   Km  Sl   Mg  Jm  Rb

Maka ditemukan 2 = Sn atau Senin, yang merupakan hari pada tanggal 1 Januari 2018.

Nah, apakah Anda sudah mahir menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di luar kepala? Jika belum, Anda harus banyak latihan lagi. Dan ini adalah modal dasar yang sangat menentukan langkah selanjutnya bagi Anda.

Sampai di sini pun, Anda sebetulnya sudah dapat membuat kalender sendiri sehingga kemudian mudah sekali menemukan hari yang sedang dicari-cari itu. Namun, cara yang demikian mungkin dianggap masih terlalu banyak menyita waktu ataupun pikiran. Masih terlalu ribet, begitu!

Solusinya adalah Anda harus mulai menghafalkan kembali formula selanjutnya berikut ini:

(T-1)     144  725  736  146

(T-2)     144  725  736  146

(T-3)     144  725  736  146

(T-4)     145  136  147  257

Apakah Anda bisa menghafalkan angka-angka tersebut secara cepat? Ya, ada baiknya memang begitu. Anggap saja seperti menghafalkan nomor ponsel 12 digit yang sudah biasa Anda lakukan. Apalagi hanya dua macam, yaitu untuk (T-1), (T-2), dan (T-3) :   144   725   736   146. Sedangkan untuk (T-4) adalah :  145   136   147   257. Lantas, untuk apa dihafalkan?

Seperti halnya fungsi angka-angka pada formula terdahulu sebagai penerjemah ke dalam nama-nama hari, maka pada formula yang satu inipun hampir sama. Jika formula sebelumnya untuk menentukan hari pada tanggal 1 Januari, maka yang selanjutnya untuk menentukan hari pada tanggal 1 masing-masing bulan secara berurutan. Jadi seperti deret ukur, mulai Januari sampai dengan Desember. Itulah sebabnya pula berjumlah 12 digit.

Apakah Anda tahu penggunaan dari formula kedua ini? Coba perhatikan kembali contoh sebelumnya yang menanyakan tentang hari pertama kalinya proklamasi kemerdekaan negara kita dibacakan itu! Dan ikuti langkah-langkah berikut ini:

Langkah pertama, Anda boleh tulis (atau ingat-ingat) terlebih dahulu titimangsa yang jadi pertanyaan yaitu 17 Agustus 1945.

Langkah kedua, Anda cari tanggal 1 Januari dari tahun tersebut (dalam ingatan Anda) dengan cara:
1945 : 4 = 486 sisa 1,
1945 : 7 = 277 sisa 6.
Lalu terapkan pada formula (T-1):

   1      5      2      6      3     0      4
   _____________________________

   Mg  Jm   Rb   Sn   Sb   Km    Sl

Maka diperoleh 6 = Sn atau Senin, yang berarti 1 Januari 1945 adalah hari Senin.

Langkah ketiga, tetapkan Senin sebagai angka 1.

Langkah keempat, tetapkan pula hari-hari yang lain menjadi tersusun seperti berikut ini:

    1 = Senin
    2 = Selasa
    3 = Rabu
    4 = Kamis
    5 = Jumat
    6 = Sabtu
    7 = Minggu

Langkah kelima, terapkan angka-angka tersebut pada formula yang sesuai dengan klasifikasi tahunnya yaitu:

(T -1)     144   725   736   146

Langkah keenam, perhatikanlah (resapilah dalam ingatan Anda) bahwa angka-angka tersebut diterjemahkan menjadi:

    1   4    4    =    Sn    Km   Km
    7   2    5    =    Mg   Sl     Jm
    7   3    6    =    Mg   Rb    Sb
    1   4    6    =    Sn    Km   Sb.

Langkah ketujuh, lihatlah kembali (pertajam dalam ingatan Anda) pada deretan yang kedelapan sebagai perlambang bulan Agustus terdapat angka 3 = Rb atau Rabu. Jadi tanggal 1 Agustus 1945 adalah hari Rabu.

Langkah kedelapan, buatlah sendiri kelipatan hari dari tanggal 1 (awal bulan) tersebut, hingga mendekati tanggal yang hendak dicari harinya itu. Dalam hal ini tanggal 1 Agustus 1945 adalah hari Rabu, maka akan seperti di bawah ini:

    Rb     Km    Jm    dst
     1      .....      .....     .....
     8      .....      .....
    15     16      17

Dan akhirnya, semakin jelaslah bahwa tanggal 17 Agustus 1945 itu ternyata jatuh pada hari Jumat.

Demikianlah, selanjutnya Anda dapat mempraktekkannya sendiri dan membuktikan bahwa formula yang penulis sampaikan ini akurat dan bermanfaat.

Dan jika Anda masih penasaran, silakan baca artikel berikutnya. Ada rumus lain yang dapat memperkaya kemampuan Anda dalam hal menebak hari di luar kepala.

Selamat mencoba!

Selasa, 07 November 2017

Trik Tebak Tepat Tanggal Lahir (Permainan)

Tulisan berikut ini pada dasarnya merupakan sebuah permainan yang dapat dilakukan paling sedikit oleh dua orang. Salah satunya, misalkan Anda, berperan penting untuk bisa mengendalikan permainan. Sedang yang lain adalah sebagai obyek permainan saja.

Jika Anda berperan sebagai orang yang mengendalikan permainan, maka sepenuhnya hal ini milik Anda. Mau kapan saja dimainkan, atau dengan siapa Anda bermain, tebak tanggal lahir atau yang lain, semua terserah Anda.

Mula-mula agar terkesan menarik bagi orang yang Anda ajak main, buatlah penampilan seolah-olah Anda adalah orang pintar dalam menebak segala sesuatu. Hal apa saja dapat menjadi bahan tebakan, atau sekadar bahan gurauan, semua tergantung pada kreatifitas Anda. Dan jangan lupa, giringlah sampai menuju kepada kemampuan Anda yang sesungguhnya, yaitu menebak tanggal lahir. Ya, hanya tanggal lahir. Bukan bulan, tahun, ataupun hari lahir!

Selanjutnya tanyakan pada teman main Anda, apakah dia itu cukup pintar dalam berhitung? Atau boleh juga menyuruhnya untuk memakai kalkulator agar dia dapat terbantu dalam berhitung. Bujuklah dengan cara yang sopan dan memikat hatinya!

Dan bila sudah siap, mulailah Anda bermain. Katakan padanya dengan penuh keyakinan bahwa Anda dapat menebak tanggal lahirnya secara tepat. Sebelumnya Anda tidak tahu sama sekali, katakan begitu, sampai nanti bisa terkuak atau terjawab tanggal lahirnya itu atas bantuannya juga. Tapi, bagaimanakah caranya?

Mintalah dia untuk berkata jujur tentang tanggal lahirnya itu. Akan tetapi Anda harus mengingatkannya bahwa hal itu tidak usah disebutkan secara terbuka, melainkan cukup di dalam hatinya saja. Anda pun boleh berpura-pura memperhatikan mimik wajahnya, seperti sedang menduga-duga apa yang ada di dalam hatinya itu.

Kemudian, setelah yakin kalau dia sudah menentukan tanggal lahirnya dengan jujur, mintalah dia untuk mengalikannya dengan angka 2. Dan hasilnya, suruh tuliskan di atas kertas secara tersembunyi, ataupun mengerjakannya dengan kalkulator.

Lalu, Anda boleh juga berakting di sini. Menerawang ke langit-langit, misalnya, atau mengerutkan kening pertanda sedang berpikir. Setelah itu, mintalah dia untuk menambah hasil perkalian tadi dengan angka 3. Dan kembali Anda ingatkan dia agar dapat menyembunyikannya dengan rapih. Katakan padanya bahwa Anda tidak melihat sama sekali apa yang telah dituliskannya itu. Meskipun demikian, katakan kembali dengan bahasa yang ringan, bahwa Anda akan mampu menebaknya nanti.

Kemudian, sekali lagi, mintalah dia untuk segera mengalikan hasil yang tadi dengan angka 5. Dan kali ini pun Anda boleh berakting kembali, seperti misalnya manggut-manggut atau bertopang dagu. Perhatikan pula bagaimana ekspresi teman main Anda setelah memperoleh hasil perkalian yang terakhir tadi. Biarkan dia dalam kebingungannya sendiri terhadap apa yang telah Anda perintahkan.

Selanjutnya, mintalah dia untuk menyebutkan secara terbuka hasil akhir dari semua perhitungan yang telah dilakukannya. Ada baiknya bila Anda mengucapkan terima kasih terlebih dulu kepadanya. Hal ini untuk memberi sugesti yang baik sehingga dapat memberi kesan bahwa dia cukup dibutuhkan dalam permainan ini. Bagaimana menurut Anda?

Oh ya, setelah teman main Anda menyebutkan hasil akhir dari semua perhitungan tadi, Anda akan dapat mengetahui bahwa hasilnya boleh jadi berupa angka puluhan ataupun ratusan. Dan selanjutnya, Anda pun dapat menebak tanggal lahir teman main Anda itu dengan cara:

1). Jika hasil akhir berupa angka puluhan, buanglah dengan percuma satu digit di belakangnya. Dan Anda ambil satu digit lagi di depannya, lantas dikurangi satu, dan hasilnya merupakan tanggal lahir yang dicari.

2). Jika hasil akhir berupa angka ratusan, buanglah dengan percuma satu digit di belakangnya. Dan Anda ambil dua digit lagi di depannya, lantas dikurangi satu, dan hasilnya merupakan tanggal lahir yang dicari.

Setelah Anda menebaknya, cobalah tanyakan kepada teman main Anda apakah benar tebakan Anda itu. Pastikan bahwa dia jujur. Mengapa harus jujur? Sebab hasilnya nanti akan mujur, alias tidak meleset.

Selamat mencoba permainan ini!

Senin, 23 Oktober 2017

Trik Hebat Tebak Hari Di Luar Kepala (Part 1)

Tahukah Anda pada hari apa proklamasi kemerdekaan negara kita pertama kali dibacakan? Apakah Anda juga tahu kalau tanggal 28 Juni setahun yang lalu itu hari apa? Bagaimana dengan tanggal 6 Maret 1875, ataupun tanggal 15 Oktober 2160, jatuh pada hari apa?

Untuk pertanyaan yang pertama, Anda mungkin dapat menjawabnya dengan cara membuka-buka kembali buku sejarah yang Anda punya. Dan untuk pertanyaan yang kedua, Anda dapat menemukan jawabannya dari kalender bekas yang boleh jadi masih Anda simpan. Sedangkan untuk pertanyaan selanjutnya, Anda pasti akan merasa kesulitan, apalagi kalau harus spontan menjawabnya di luar kepala.

Dari beberapa penelusuran pada situs-situs yang memuat materi tentang bagaimana cara menebak hari, ternyata penulis menemukan perbedaan metode (patokan) yang sangat signifikan satu sama lain sehingga membingungkan ketika akan mempraktekkannya. Apalagi ketika tips tersebut hanya untuk dipergunakan pada rentang tahun yang relatif terbatas. Inilah yang kemudian membuat penulis jadi  penasaran dan berusaha mencari metode sendiri yang lebih praktis, akurat dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Dan oleh karena berdasarkan pada sistem perhitungan, maka keberhasilan penggunaan metode ini akan sangat bergantung pada kemampuan seseorang itu sendiri dalam berhitung serta daya ingatnya yang harus kuat. Meskipun bukan menjadi syarat mutlak, karena sebenarnya masih bisa disiasati dengan banyak berlatih, kekuatan intelegensi ini memiliki peranan yang sangat penting dalam akurasi jawaban yang akan dihasilkan kemudian.

Lalu, apakah Anda berminat untuk menguasai caranya? Ikuti saja terus tulisan berikut ini secara seksama:

1). Hal yang pertama sekali harus Anda kuasai betul adalah segala sesuatu mengenai kalender Masehi, yaitu hari, bulan dan tahun. Anda tentu sudah hafal dengan nama-nama hari dan bulan, juga jumlah dan urutannya masing-masing, bukan? Ya, ini penting. Karena jangan sampai kemudian, misalnya, ada orang yang bertanya: "Tanggal 31 Juni 2016 itu hari apa?" Lalu Anda sibuk mencarinya, padahal seharusnya Anda sudah tahu jika tanggal tersebut tidak ada dalam kalender Masehi. Jadi, ketelitian juga amat dibutuhkan dalam hal ini.

Selain itu, dalam sistem kalender Masehi terdapat istilah tahun kabisat, yaitu suatu tahun yang jumlah harinya sebanyak 366 hari, berbeda satu hari dengan tahun-tahun lainnya yang memiliki 365 hari. Tahun kabisat akan muncul setiap 4 tahun sekali, yaitu pada bilangan tahun kelipatan empat. Jadi, secara matematika, setiap bilangan tahun yang jika dibagi 4 hasilnya habis tak bersisa (0), maka tahun tersebut adalah tahun kabisat. Misalnya tahun 2016, maka akan menjadi 2016 : 4 = 504, yang berarti pembagiannya dapat terselesaikan tanpa sisa alias disebut tahun kabisat. Lain lagi dengan tahun 2018, maka akan menjadi 2018 : 4 = 504 sisa 2, yang artinya bukan tahun kabisat. Dan untuk mengetahui suatu tahun itu kabisat atau bukan, caranya mudah sekali, yaitu lihatlah bulan Februari di kalender. Jika terdapat tanggal 29 berarti tahun kabisat, dan jika tidak ada berarti bukan tahun kabisat. Pendek kata, seluk beluk tentang hari, bulan dan tahun dalam sistem kalender Masehi itu sangat penting karena akan menentukan sekali akurasi perhitungan selanjutnya.

2). Pelajari dan kuasai sistem pembagian 4 dan 7 di dalam metode ini. Apa memang harus begitu?  Ya, sudah barang tentu. Sebab, sebelum sampai ke tahap berikutnya yang jauh lebih rumit, kemampuan berhitung sekaligus kekuatan memori ingatan Anda akan diuji terlebih dahulu di sini.

Sistem pembagian 4
Sistem pembagian 4 bertujuan untuk menentukan apakah tahun pada tanggal yang hendak Anda tebak harinya itu termasuk tahun kabisat atau bukan. Dengan cara yang amat sederhana yaitu membagi tahun yang dimaksud dengan bilangan 4, kemudian hasilnya diklasifikasikan sebagai berikut:

(T-1)   x : 4 = y, sisa 1  Tahun biasa

(T-2)   x : 4 = y, sisa 2  Tahun biasa

(T-3)   x : 4 = y, sisa 3  Tahun biasa

(T-4)   x : 4 = y, sisa 0  Tahun kabisat

Contohnya, 2016 : 4 = 504 sisa 0 berarti tahun kabisat.

Sistem pembagian 7
Sistem pembagian 7 bertujuan untuk mencari hari pada tanggal 1 Januari di tahun bersangkutan. Pengertiannya adalah bahwa jika tahun tersebut dibagi bilangan 7, maka sisa hasilnya akan menunjukkan fungsi nama hari pada tanggal 1 Januari, yang terintegrasi dengan sistem pembagian 4.

Dan seperti halnya dalam sistem pembagian 4, maka dalam sistem pembagian 7 pun akan menghasilkan sisa pembagian mulai dari 0 (tanpa sisa) sampai dengan 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Sisa pembagian tersebut kemudian penulis rangkai sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah formula baru sebagai berikut:

(T-1)    1     5     2     6     3     0      4
            __________________________

            Mg  Jm  Rb  Sn   Sb  Km  Sl

(T-2)    2     6     3     0     4     1     5
            __________________________

            Sn   Sb  Km  Sl   Mg  Jm  Rb

(T-3)    3    0     4     1      5     2     6
            __________________________

            Sl  Mg  Jm  Rb   Sn   Sb  Km

(T-4)    4     1     5    2      6     3     0
            __________________________

            Rb   Sn  Sb  Km  Sl  Mg   Jm

Apakah Anda dapat menghafalkan fungsi angka-angka tersebut? Sulit? Tentu saja sulit, tetapi di sinilah letak pijakan pertama yang harus sanggup dilalui sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Sebab, pada hemat penulis, apabila Anda dengan cepat mampu menghafalnya berarti Anda sudah setengah jalan menguasai metode ini.

Yang perlu digarisbawahi adalah Anda harus teliti ketika menerjemahkan angka-angka tersebut ke dalam nama-nama hari pada formula di atas. Sebab, setiap angka memiliki terjemahan yang berbeda-beda tergantung pada klasifikasi tahun yang ditempatinya. Misalnya angka 3 pada T-1 diterjemahkan sebagai hari Sabtu, sementara di T-2 sebagai hari Kamis, kemudian di T-3 sebagai hari Selasa, dan terakhir di T-4 sebagai hari Minggu. Jadi, Anda harus betul-betul teliti. Jangan sampai terkecoh atau terpaku pada salah satu terjemahan saja. Camkan baik-baik hal ini!

Lalu, bagaimanakah implementasi dari sistem pembagian 4 dan 7 tersebut? Coba teliti beberapa contoh di bawah ini:
-- Tahun 2013, jika dibagi 4 akan bersisa 1 (lihat di baris T-1) dan jika dibagi 7 bersisa 4 (pada baris T-1 tersebut 4=Sl atau Selasa), sehingga dapat disimpulkan bahwa 1 Januari 2013 jatuh pada hari Selasa.
-- Tahun 2018, jika dibagi 4 akan bersisa 2 (lihat di baris T-2) dan jika dibagi 7 bersisa 2 (pada baris T-2 tersebut 2=Sn atau Senin), sehingga dapat disimpulkan bahwa 1 Januari 2018 jatuh pada hari Senin.
-- Tahun 2015, jika dibagi 4 akan bersisa 3 (lihat di baris T-3) dan jika dibagi 7 bersisa 6 (pada baris T-3 tersebut 6=Km atau Kamis), sehingga dapat disimpulkan bahwa 1 Januari 2015 jatuh pada hari  Kamis.
-- Tahun 2020, jika dibagi 4 akan bersisa 0 (lihat di baris T-4) dan jika dibagi 7 bersisa 4 (pada baris T-4 tersebut 4=Rb atau Rabu), sehingga dapat disimpulkan bahwa 1 Januari 2020 jatuh pada hari Rabu.

(Catatan:  Beberapa contoh di atas, dapat Anda telusuri kebenarannya melalui file kalender di handphone atau laptop)

Apakah Anda sekarang sudah dapat memahami sistem pembagian 4 dan 7 tersebut? Jika sudah, Anda mungkin dapat melanjutkan pencarian sendiri ke titimangsa yang hendak Anda tebak harinya itu. Misalnya dengan cara menyusun kalender yang sudah diketahui tanggal 1 Januari-nya tadi ke tanggal yang dituju. Apakah Anda dapat melakukannya sendiri?

3). Amatilah dengan serius tips berikut untuk menunjang efektifitas memori ingatan Anda dalam menghafalkan formula di atas. Dan ambil saja contoh pada T-1 berikut:

1       5       2      6      3      0      4
______________________________

Mg   Jm    Rb   Sn    Sb    Km   Sl

Perhatikanlah, pada deretan angka di atas terdapat keteraturan yaitu selalu loncat satu secara berulang.

1     ...       2     ...       3     ...       4

        5      ...      6      ...      0

Jadi untuk T-1, angka awalnya adalah 1,  kemudian berderet angka selanjutnya dengan cara seperti di atas. Demikianlah, dengan pola yang sama, akan Anda temukan pula keteraturan pada T-2, T-3 dan T-4. Sampai di sini, sekali lagi, apakah Anda sudah mampu menghafalnya?

Kalau belum, hafalkan saja angka-angka berikut ini: 15, 26, 30, 41, 52, 63. Ya, hafalkan terus berulang kali. Sebab, angka-angka tersebut akan senantiasa muncul berurutan pada setiap kelompok tahun, bukan? Coba, lihat lagi di atas!

Selanjutnya, perhatikanlah deretan nama hari di bawah deretan angka pada fungsi T-1 di atas. Nama-nama hari tersebut dalam bentuk singkatan, dan merupakan fungsi penerjemah dari angka-angka di atasnya. Dan ternyata nama hari ini pun berderet teratur loncat dua secara berulang.

Mg   ...    ...   Sn    ...    ...    Sl

               Rb   ...    ...    Km

       Jm   ...    ...   Sb

Demikian juga seterusnya, dengan pola yang sama, akan ditemukan keteraturan pada T-2, T-3 dan T-4. Keteraturan semacam ini jelas akan mempermudah ingatan Anda, bukan? Lalu, apakah Anda masih belum hafal juga?

Coba perhatikan lagi pada deretan nama hari T-1 tersebut! Apa yang Anda temukan? Ternyata ada keteraturan yang lain, dengan pola mundur loncat satu, bukan? Lihat saja yang di bawah ini:

Mg...Jm...Rb...Sn... Sb...Km... Sl

Jadi, menurut Anda, dengan cara mana yang paling mudah untuk dihafalkan?

Yang jelas, ada dua point yang harus Anda kuasai di sini:
Pertama, menghitung pembagian 4 dan 7 dengan sisa hasilnya secara cepat.
Kedua, mencari dan menerjemahkan angka akhir yang dimaksud ke dalam hari pada tanggal 1 Januari dengan cepat pula.

Dan tentu saja, bila sudah tahu tanggal 1 Januarinya, maka Anda tinggal urutkan saja tanggal selanjutnya hingga menuju tanggal yang hendak dicari harinya itu. Untuk dapat menemukannya di luar kepala memang bukan perkara mudah. Perlu insting yang kuat, juga latihan yang serius. Apalagi yang dicari kebetulan bulan yang agak jauh dari Januari, misalnya Oktober. Hm, apakah Anda mampu?

Jika belum, sekali lagi, Anda harus banyak berlatih. Bila perlu, undang teman atau orang dekat Anda untuk membantu dan meningkatkan kemampuan Anda sampai mahir. Dan yang pamungkas, Anda harus membaca formula selanjutnya di blog ini (part 2).

Selamat mencoba!

Cara Menebak Hari Ke-40, Ke-100 Dan Ke-1000 Berikut Tanggalnya Itu Mudah!

Berkaitan dengan ritual selamatan, salah seorang teman bertanya tentang bagaimana caranya untuk menentukan hari ke-40, ke-100 dan ke-1000, ...